Sunday, December 9, 2012

Pemaparan Singkat Energi Terbarukan


           
               Semakin maju dan berkembangnya teknologi serta populasi penduduk yang meningkat disetiap tahunnya, maka  kebutuhan sumber bahan bakar guna kepentingan manusia juga meningkat. Sekarang apa yang dimaksud dengan bahan bakar?
Merupakan suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Dalam sehari-hari kita tidak bisa lepas dengan yang namanya kebutuhan akan bahan bakar, seperti makanan yang kita konsumsi untuk mendapatkan energi bagi tubuh, bensin untuk kendaraan bermotor, bahan bakar batubara, gas minyak bumi, untuk pembangkit tenaga listrik. Lalu, bagaimana jika kita tidak mendapatkan bahan bakar tersebut? tak ada energi yang artinya “lumpuh” bahkan “mati”, tentu ini menjadi permasalahan yang sangat serius dan perlu mengantisipasi agar bahan bakar tersebut tidak habis. Perlu diketahui dewasa ini ketersediaan bahan bakar minyak dan gas bumi sudah semakin menipis, dan Pembangkit tenaga listrik masih sangat bergantung kepada bahan bakar  fosil (BBM 33%, Gas 20%, Batubara 20%).
            Permasalahan tersebut memunculkan istilah “Energi Terbarukan”. Energi terbarukan merupakan energi yang didapat dari potensi energi yang berasal dari alam yang dapat diperbaharui secara alamiah. Mengapa ini perlu? Ada banyak faktor hingga melahirkan istilah energi terbarukan. Pertama, telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya yaitu ketersediaan bahan bakar fosil yang menipis dan ketergantungan Pembangkit tenaga listrik kepada bahan bakar fosil. Kedua, Selain itu rasio wilayah yang menikmati tenaga listrik masih relatif rendah. Ketiga, ketersediaan sumber energi setempat yang tinggi, untuk hamper setiap lokasi daerah terpencil. Keempat, ini juga dapat mendorong percepatan pembangunan sektor ketenagalistrikan dalam pembangunan ekonomi melalui otonomi daerah. Terakhir, Perkembangan harga minyak mentah dunia yang meningkat dihampir tiap tahunnya. Energi terbarukan meliputi cahaya matahari, angin,  tenaga air, tenaga gelombang, Tumbuhan dan gheotermal (panas bumi).
Tenaga air untuk sistem pembangkit tenaga listrik dapat dikategorikan sebagai system konvensional yang telah sejak lama dikenal dan dimanfaatkan. Jenis pembangkit listrik tenaga air dengan system dam untuk sekala besar sampai dengan skala mikro dengan memanfaatkan aliran sungai telah banyak dimanfaatkan di Indonesia. Tenaga air yang menghasilkan listrik dengan menggunakan kincir air saat ini disebut dengan hydroelectric. Jika listrik yang dihasilkan tidak terlalu besar maka teknologi yang digunakan disebut microhydro, listrik dari cara ini maksimal menghasilkan 100kW. Ada juga yang disebut dengan teknologi damless hydro yaitu system yang menghasilkan tenaga listrik menggunakan energy gerak dari air (energi kinetik) dari aliran sungai atau gelombang air laut tanpa menggunakan dam.
Cahaya matahari dimanfaatkan melalui sel photovoltalic sejak 1954 oleh Bell Laboratories USA. Sejak tahun 1974 teknologi sel surya dikembangkan untuk kebutuhan energy sistem satelit. Dan pada saat ini telah berkembang jenis-jenis material pembentuk sel surya yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dengan biaya produksi energy listrik yang kompetitif. Secara umum cara penggunaan tenaga matahari ini dibagi menjadi dua yaitu aktif dan pasif. Penggunaan secara aktif yaitu dengan menggunakan teknologi panel photovoltalic atau panel tenaga surya untuk mengumpulkan energi listrik. Sedangkan secara pasif adalah dengan cara mengatur arah bangunan, menggunakan material yang menyerap panas dan desain bangunan yang secara alami memperlancar sirkulasi udara dalam bangunan. Selain itu energi yang berasal dari matahari ditangkap oleh tanaman untuk proses photosintesa dan ini yang disebut dengan Biomass salah satu renewable energi. Dalam hal ini, biomass berfungsi sebagai aki tempat penyimpanan energi  surya.
Tenaga Angin dimanfaatkan bermula pada tahun 1970 yaitu dengan diameter kincir 10 m lalu pada tahun 2001 telah mencapai 80 m, dengan kapasitas dari 250 kW (1992) hingga mencapai 900 kW (2001) per unit energy angin. Kincir angin yang modern rata-rata berkapasitas antara 600 kW sampai 5 MW. Lokasi menentukan jumlah energi yang dihasilkan. Untuk mendapatkan energi yang besar sebaiknya ditempatkan didaerah yang berangin kencang seperti pantai atau daerah dataran tinggi.
Liquid biofuel atau bahan bakar bio terbagi menjadi dua yaitu bioalcohol (bioethanol) dan biodiesel. Bioethanol adalah alcohol yang didapat dari proses fermentasi gula yang ada pada tanaman.
Energi geothermal adalah energi yang dihasilkan dengan cara mengambil panas bumi. 3 teknologi yang digunakan untuk mendapatkan energi ini. Yaitu dry system, flash, dan binary. Dry system memiliki cara kerja yaitu mengambil uap panas dan langsung menggerakkan turbin yang memutar generator penghasil listrik. Flash yaitu pengambilan air panas biasanya bersuhu lebih dari 200oC dari tanah yang kemudian mendidih pada saat naik kepermukaan, dan kemusian dipisahkan antara air dan uapnya dan yang dialirkan keturbin hanyalah uapnya saja. Untuk binary, air panas mengalir melalui heat exchangers lalu mendidihkan cairan organic yang dapat memutar turbin. Semua uap panas dimanfaatkan dan sisa air panas dariketiga cara diatas dimasukkan kembali ke batuan panas agar menghasilkan panas lagi.

No comments:

Sebarkan untuk dunia yang lebih baik