Tuesday, December 18, 2012

Teknologi Pemanfaatan Energi Biomassa



Kayu bakar, ranting, dan limbah pertanian atau perkebunan, bahkan limbah rumah tangga, kota dan industri merupakan potensi yang sangat besar sebagai sumber energi biomassa di Indonesia. Sumber energi tersebut sangat berpotensi untuk pembangkit tenaga listrik, baik melalui proses konversi energi secara langsung maupun konversi energi antara.

Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis sehingga biomassa juga memiliki sebutan yang diberikan untuk material yang tersisa dari tanama atau hewan seperti kayu dari hutan, material sisa pertanian serta limbah organik manusia dan hewan. Energi yang terkandung dalam biomassa berasal dari matahari. Melalui fotosintesis, karbondioksida di udara di transformasi menjadi molekul karbon lain (misalnya gula dan selulosa) dalam tumbuhan. Energy kima yang tersimpan dalam tanaman dan hewan (akibat memakan tumbuhan dan hewan lagi) atau dalam kotorannya dikenal dengan nama bio-energi. Sehingga energi yang terdapat dalam biomassa termasuk kelas energi terbarukan.
Adapun jenis sumber energi biomassa yaitu kayu yang berasal dari hutan, limbah hutan berupa bagian pohon/tumbuhan sisa hasil pemanenan hutan, limbah perkebunan seperti pelepah, limbah pertanian seperti kulit padi, limbah peternakan seperti kotoran sapi, limbah pabrik kertas yang dimana bahan baku pembuatan kertas itu sendiri adalah kayu, limbah saluran pembuangan, limbah dapur seperti sisa bahan masakan, gula dan biji-bijian yang ditanam untuk membuat alcohol yang direncanakan untuk digunakan sebagai bahan bakar seperti pembuatan etanol dari biji durian, gula dan biji-bijian yang ditanam untuk produksi biodiesel seperti biji jarak atau alpukat.
Semua Jenis biomassa memiliki kandungan energi yang berbeda-beda. Beberapa diantanya adalah kayu hijau yang memiliki kandungan energi 8 MJ/kg yang setara dengan 2,22 kwh (kilowatt hour), Materil yang dikeringkan menggunakan oven 20 MJ/kg setara dengan 5,56 kwh (kilowatt hour), gas metan 55 MJ/kg setara dengan 15,277 kwh (kilowatt hour).
Beberapa teknologi konversi yang dilakukan untuk mengubah biomassa menjadi energi, antara lain:
 Densifikasi
 Densifikasi adalah teknik konversi biomassa menjadi pellet atau briket. Briket atau pellet akan memudahkan dalam penanganan biomassa. Tujuannya agar meningkatkan densitas (kerapatan) dan memudahkan penyimpanan dan pengangkutan. Proses ini dapat menaikkan nilai kalori per unit volume, mudah disimpan dan diangkut, mempunyai ukuran, dan kualitas yang seragam.
Karbonisasi
Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan organik menjadi arang. Pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti CO, CH4, H2, formaldehid, methana, formik dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO2, H2O dan tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor pada proses karbonisasi.
 Pirolisis
Pirolisis atau bisa disebut thermolisis adalah proses dekomposisi (penguraian) kimia dengan menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Proses ini sebenarnya bagian dari proses karbonisasi yaitu proses untuk memperoleh karbon atau arang, tetapi sebagian menyebut pada proses pirolisis merupakan high temperature carbonization (HTC) yaitu lebihdari 500 derajat C. Proses pirolisis menghasilkan produk berupa bahan bakar padat yaitu karbon, cairan berupa campuran tar dan beberapa zat lainnya. Produk lain adalah gas berupa karbon dioksida (CO2), metana (CH4) dan beberapa gas yang memiliki kandungan kecil. Terdapat beberapa cara memanfaatkan energy yang tersimpan dalam biomassa melalui pirolisis. Pembakaran langsung adalah cara yang paling tua digunakan. Biomassa yang dibakar dapat langsung menghasilkan panas tetapi cara ini hanya mempunyai efisiensi sebesar 10 %. Cara lain adalah dengan mengubah biomassa menjadi cairan. Cara inidigunakan karena keuntungannya berupa kemudahan penyimpanan, pengangkutan, serta pembakaran. Cairan yang dihasilkan dari pengolahan biomassa dapat berupa crude bio-oil
Anaerobic digestion
Proses anaerobic digestion yaitu proses dengan melibatkan mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses ini menghasilkan gas produk berupa metana (CH4) dan karbondioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil, seperti H2, N2, dan H2S.
Kesimpulannya,  Pemanfaatan energy biomasssa dapat dilakukan dengan cara direct combustion atau pembakaran langsung dalam bentuk pemanfaatan panas, konversi menjadi bahan bakar cair, dan Pemanfaatan Gas biomassa.

1 comment:

Obat Kuat Herbal said...

terima kasih banyak untuk berbagi informasi, Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Kita Semua

Sebarkan untuk dunia yang lebih baik