Friday, January 8, 2016

2 Sistem Cara Berpikir

Tabuti membeli satu paket HP dan Laptop dengan harga 11juta rupiah. Harga laptop 10juta lebih mahal dari harga HP. Berapa kah harga hp?



Jawaban yang pembaca pilih menunjukkan salah satu sistem cara berpikir yang pembaca gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut.

Kahneman mengatakan bahwa secara umum manusia memiliki 2 sistem cara berpikir yaitu, automatic system dan deliberative system.

Automatic system atau system 1 merupakan cara berpikir manusia secara intuitif (daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari), menggunakan usaha berpikir yang rendah, tidak menggunakan faktor yang relevan dan bersifat ikut-ikutan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menggunakannya untuk membetulkan layar TV dengan cara “menggerbrak” di salah satu sisi TV, meyakini bahwa dengan memakan “ini” akan menyebabkan “ini” karena orang-orang dan media mengatakan tersebut, dan bercerita tertang orang lain dengan menambahkan judgement se-enaknya (gossip). 

Sedangkan deliberative system atau system 2 merupakan cara berpikir dengan menggunakan usaha yang kuat, berdasarkan alasan, membandingkan dan menggunakan faktor yang relevan.

Kembali ke pertanyaan diatas. Berapakah jawaban pembaca?

Jika pembaca menjawab Rp. 500.000 untuk harga HP, maka pembaca menggunakan system 2 untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika pembaca menjawab Rp. 1.000.000 untuk harga HP, maka pembaca menggunakan system 1 untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“saya menjawab pertanyaan itu dengan harga 500 ribu secara cepat!”

Besar kemungkinan dia terbiasa melakukan proses perhitungan. Dia menggunakan system 2 dimasa lalunya yang kemudian teraplikasikan pada pertanyaan tersebut. Bagaimana hal tersebut terjadi? Baca juga “otak kita tidak menginginkan usaha yang lebih”.

Sekarang, apa yang terjadi jika pertanyaan itu berhadiah. Jika benar akan mendapatkan HP dan Laptop tersebut namun harus sekali jawab. Maka akan banyak orang yang menggunakan system 2 untuk berpikir. Mereka akan sangat berhati-hati untuk menjawab. dan Jika menemukan jawabannya, mereka akan berpikir ulang. Mengapa demikian? untuk menjelaskan hal tersebut penulis memaparkannya dalam "Logika SusahNurut".

Saat ini, kita dituntut untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan serba cepat dengan kemungkinan resiko kesalahan yang kecil. Apakah ini berarti kita tidak diizinkan untuk merenung, membandingkan dan berusaha berpikir kuat?

Kita selalu diizinkan melakukan proses merenung, membandingkan atau berusaha berpikir. Hanya saja, dalam situasi tertentu  kita tidak diizinkan menghabiskan beberapa menit untuk proses mengambil keputusan, oleh karena itu dibutuhkan kesimpulan sekejap, naluri, atau intuisi.

Naluri bisa saja salah, dan berpikir terlalu lama dengan membandingkan banyak faktor juga memiliki kemungkinan salah. Penulis menuangkan saran dalam opini “otak kita tidak menginginkan usahayang lebih” yang semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com


Berusaha, berdoa, dan percayakan semuanya kepada ALLAH SWT.

Penulis sangat bersyukur jika post ini bermanfaat. Jika dirasa bermanfaat dan menarik sebarkan kepada orang-orang yang kamu cintai untuk memahami hidup lebih baik.

Terimakasih :)

Opini terkait dengan "2 Sitem Cara Berpikir":
>> 5 Judgement yang Biasa Didengar

Tingkatkan kualitas hidupmu dengan mengetahui opini lainnya disini.

Referensi:
 
Gladwell, Malcolm. 2001. “Blink: kemampuan berpikir tanpa berpikir”. Pt. Gramedia Pustaka Utama

Kahneman, Daniel._____________ . “Thinking Fast and Slow”. http://vk.com/doc23267904_175119602. Diakses: 6 Juli 2015

No comments:

Sebarkan untuk dunia yang lebih baik