Sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com/ |
Pernahkah merasa tidak dapat menemukan barang padahal barang
tersebut ada di dihadapan anda? Terinspirasi ketika orang tua menyuruh saya
untuk mengambilkan tasbih dilemari.
Ibu : ”jang (
nama panggilan) tolong ambilin tasbih itu dilemari!”
Penulis : ”dimana mah?”
ibu : “itu dilemari, depan ijang tuh!”
ibu : “itu dilemari, depan ijang tuh!”
Penulis : “(didepan dimanaaa lagi..??) diimaana ya”
Saat itu
penulis mulai panik, bagaimana mungkin saya tidak dapat melihat tasbih di
hadapan saya.
Penulis : “ihh.. dimanaaa
ya”.
Ketika mulai terfikir untuk menyerah, ingin mengatakan “nggk
tau”, barulah tasbih itu ditemukan. Memang tasbih tersebut berada didepan saya,
hanya saja tergantung di aksesoris buah yang berada dihadapan wajah saya.
Saat itu penulis teringat bahwa laki-laki lebih sulit untuk
menyadari apa yang ada disekitarnya ketimbang perempuan. Hal ini
dikarenakan otak laki-laki didesain
untuk melihat lurus terpusat sehingga tidak menyadari apa yang ada
disekelilingnya (memiliki penglihatan seperti terowongan).
Berbeda dengan perempuan yang memiliki jangkauan penglihatan
yang lebih lebar sehingga ketika ada orang lain yang berjalan dibelakangnya,
perempuan tersebut akan merasa terganggu.
Pengalaman penulis ketika berjalan
dibelakang perempuan saat malam hari, tiba-tiba perempuan tersebut menoleh
kebelakang dan langkah jalannya berubah menjadi lebih cepat. (entah mengapa
saya merasa bersalah saat itu).
Agar lebih memudahkan, Allan and Barbara pease
menilustrasikan perbedaan tersebut seperti pada gambar di bawah ini.
Sebagai seorang pemburu, laki-laki harus tetap fokus ke
buruannya, menjaga pandangannya agar tetap focus, dan kemudian bersiap untuk
berlari, memanah, atau melempar di kejauhan yang semuanya itu tidak terlalu
dibutuhkan untuk memandang secara melebar.
Berbeda dengan perempuan, mereka harus menjaga anak-anak
mereka, mereka harus bisa menyetrika sambil mengetahui aktifitas anak2mereka
dirumah, dan menyadari keanehan-keanehan pada suaminya seperti sehelai rambut
perempuan lain di pakaian suaminya. Ya, perempuan tidak terlalu membutuhkan
jarak pandang yang jauh. Mereka hanya harus menyadari disekelilingnya.
Bukan berarti laki-laki akan selalu sulit untuk
melihat secara melebar atau perempuan akan selalu sulit untuk melihat jauh
kedepan. Semuanya bisa dilatih. Seperti kisah seorang sipir yang terancam
dibunuh oleh para tahanan.
Saat itu, terjadi kerusuhan dipenjara di Australia,
Perth, tahun 1999, beberapa narapidana mengunci beberapa orang petugas penjara.
Mereka mengumumkan bahwa jika permintaan mereka tidak dipenuhi, para petugas
itu akan dibunuh. Salah satu petugas penjara, Lence Bremen melaporakan bahwa
hingga saat itu, ia masih memiliki penglihatan terowongan seperti biasa yang
dimiliki pria. Setelah selamat dari kejadian itu, penglihatannya berkembang
menjadi hamper 180 derajat. Akibat rasa takut terbunuh, dia meliahat
kebelakang, kedepan, kesamping saat firasatnya mengatakan “lihatlah kesitu”.
Untuk keharmonisan keluarga, mengertilah atas kelebihan dan
kekurangan setiap anggota keluarga. Setidaknya antara laki-laki dan perempuan. Penulis
sangat bersyukur jika post ini bermanfaat. Jika dirasa bermanfaat dan menarik,
sebarkan kepada orang-orang yang kamu cintai untuk terus belajar memahami hidup
lebih baik. :)
Terimakasih :)
Tingkatkan kualitas hidupmu dengan mengetahui opini lainnya disini
Referensi:
Pease,
Allan and Barbara. 1999. “Why Men don’t Listen and Women Can’t Read Map”.
Ufuk publishing house
No comments:
Post a Comment